August 31, 2008

Kaos....


“I walk slowly, but I never walk backward”, title kaos yang gw pakai hari ini. Tentu bukan sembarang kaos, karena dibawain dengan susah payah dari Bangkok sebagai oleh-oleh dari temen gw. (Ya..begitulah, orang-orang baik berada di sekeliling gw..thanks God for introducing them all). Title kaosnya agak-agak ironi…tapi yg jelas, temen gw ini tahu betul kalo gw banyak ngelakuin kesalahan di masa lalu (semua orang juga hehe)….dan dia ingin gw lebih percaya diri berjalan ke depan, nggak mengulangi kesalahan yang sama, karena kesalahan seharusnya dijadikan batu loncatan untuk perbaikan, atau setidaknya pelajaran.

Yang bikin tambah unik pas gw agak melanglang buana dengan tulisan di kaos biru ini, pas gw teringat kalo Ramadhan datang sebentar lagi...dan hari ini kaki gw berpijak di bumi balikpapan. Sebuah kota industri minyak dan gas di pinggiran timur Kalimantan, dan sudah hampir pasti kalo dua minggu pertama Ramadhan bakalan gw isi di sini…dengan semua keterbatasan yang ada. Yah..namanya juga bukan di rumah sendiri, tentu ada sedikit banyak kekuatiran hadir.

“Berpikiran terbuka lah…jangan persempit pola pikir-mu, kamu akan punya dunia-mu sendiri kalo pikiranmu tetap terbuka…karena islam itu mudah…islam itu solusi, bukan penghalang”, begitulah kurang lebih yang bokap gw bilang..tiga tahun lalu pas gw mengeluh soal ritme kerja yang gila di saat-saat genting menghadapi Ramadhan..pasalnya gw harus kerja dari satu rig ke rig lain (platform pemboran di lepas pantai/offshore). Pesan itu kembali gw ingat….karena di taun berikutnya hampir selama dua minggu penuh Ramadhan gw harus berada di tengah-tengah dinginnya Edmonton (Canada) yang notabene bisa ampe minus derajat celcius, dan termasuk tahun lalu pas gw harus berada di tengah-tengah hutan belantara di jambi di minggu-minggu awal Ramadhan. Alhamdulillah…banyak perenungan-perenungan yang mendalam tatkala ke-islam-an gw diposisikan seperti itu, dimana berbenturan dengan alam lingkungan, budaya, dan komunitas yang berbeda…tentunya ngejadiin cobaan dan tantangan-nya pun berbeda. Bersyukurlah teman-teman yang punya kesempatan lebih banyak di negeri sendiri saat Ramadhan…dan salut kepada teman-teman di luar sana yang ke-islam-annya kuat dengan segala tantangannya..

Ada orang-orang bilang bahwa Ramadhan adalah moment untuk mengisi stock pahala sebanyak-banyaknya, dan membuang obral kesalahan2 selama setaun ke belakang…”Wake up?” sedangkal itukah harapan-mu terhadap ke agung-an Ramadhan sedemikian di jatuhkan dalam “ke-egois-an yang berpusat di diri sendiri…untuk rakus menuai amal dan sibuk membuang dosa”…mm…memang pada tataran mendasar pikiran2 seperti itu tidak bisa disalahkan karena memang tidak salah, tapi tentu…ada yang lebih penting dari sekedar pahala dan dosa, surga dan neraka……”Raihlah Dia”….


2 comments:

Lifeofesra said...

loe banget amang liiiiiin
loe bangeeeeeeet!!

hihihihi...nggak penting ya..:-)

Ka-el said...

eeeuu...iya, agak kurang penting. eniwey..thanks yaaaaaaaaaaaaaaaaaa.........