Move on…gw harus ‘move on’. Berlari di tempat itu adalah pilihan Ka El, mesti di ingat itu. Cuma kita sendiri yang bisa memutuskan untuk tetap berlari di tempat atau tidak. Tapi kok rasa-rasanya semuanya bergerak, bukankah aku juga ikut bergerak bersama? Sudah lelah rasanya kaki ini, tapi kok aku masih saja di sini. Tak ada batas yang terlihat di depan, tak ada garis pula yang menandakan aku telah melewati sekian jauh perjalanan. Kenapa semuanya seolah-olah mengangguk setuju, mengiyakan. Tidak, jangan kau hakimi dulu perjalanan panjang ini, aku masih ter-engah-engah kehabisan napas, aku tetap berusaha berlari. Tidak, jangan kau jawab dulu pertanyaan ini, karena aku belum pasti sanggup terbelalak dengan semua kenyataan. Tapi kenapa semuanya seolah-olah mengangguk setuju, mengiyakan. Benarkah aku selama ini hanya berlari di tempat?
April 25, 2008
Move off
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
9 comments:
ka el...
mungkin garisnya harus dibikin dulu, biar keliatan...:-)
sudah..tapi tak ada garis yang ber bekas..atau mataku terlalu rabun melihat garis yang tipis itu..hix..hix..
tergantung sapa yang bwt garis...pihak pertama...pihak kedua....ato pihak ketiga???
Pihak pertama : garisnya bakal tetap punya jarak yang sama dengan subjek....sejauh apapun si subjek berlari...
Pihak kedua : tergantung objek..soalnya terserah dia mo dimana buat garisnya..dengan kata lain dia yang mendikte..
Pihak ketiga : g bakal buat garis..cuma menilai garis mana yang dipilih....
Ternyata lu berbakat juga jd seorang filsuf...atau ini renungan pengalaman pribadi lu juga..
too much thinking will never make you move,
but moving without thinking just will make you sink deeper
I'm drowning...gulp! ..hel..p
I guess you are moving without thinking then..
L&G.. i still can't find where I am..so pity..
kasihan bangeeet siiiih...
kok masih belom nemu jugaah...
katanyah cum laude....
*kabuuuuuuuuur*
Post a Comment